Wednesday, January 22, 2014

12:43 AM
1
Siapa yang tak kenal dengan sashimi? Makanan khas Jepang yang terbuat dari bahan ikan mentah. Kuliner yang memang telah tersohor ke seluruh pelosok dunia itu, ternyata telah lama dikenal oleh masyarakat Sulawesi Selatan. Di Kabupaten Bone, kuliner ikan mentah ini dikenal nama “Lawa”. Cara pembuatannyapun terbilang unik. Jenis ikannya beragam, tergantung dari selera pembuatnya. Seperti yang dilakukan oleh sejumlah ibu di Kelurahan Panyula, Kecamatan Taneteriattang, Kamis (10/5/2012).

Secara bersama-sama mereka membuat “Lawa”. Terlebih dahulu, ikan segar dibersihkan dengan membuang isi perut serta menghilangkan kepala dan tulang belulangnya. Ikan lalu direndam dengan cuka selama 15 menit. Hal ini diperuntukkan untuk membuat daging ikan menjadi matang dalam larutan cuka.

Sambil menunggu proses pelarutan daging ikan dengan cuka, bahan lainnya pun dipersiapkan. Seperti mangga muda yang diserut hingga menjadi potongan potongan kecil lalu disisihkan, serta kelapa parut. Ada dua jenis olahan kelapa yang digunakan dam pembuatan “Lawa”, yakni kelapa yang disangrai dan kelapa parut yang dibakar di atas bara api.

Sementara, bumbu dapurnya hanya menggunakan garam, merica, bawang merah dan bawang putih yang terlebih dahulu digoreng serta jeruk nipis dicampur penyedap rasa yang dihaluskan terlebih dahulu. “Bahannya ini dari ikan laut yang masih mentah, dicampur kelapa dan bumbu, kalau bakteri dari daging ikannya dijamin tidak ada karena kita sudah rendam dengan cuka,” ujar Ibu Lily, salah seorang pembuat ibu pembuat “Lawa”.

Setelah semua adonan usai, daging ikan pun dicampur dan siap untuk disantap, rasanya pun gurih dan bau daging ikan mentahnya menghilang. “Enak sekali baru hilang bau amisnya,” ujar Firman salah seorang penikmat kuliner ikan mentah ini. Sejatinya, kuliner semacam ini banyak dijumpai di daerah Sulawesi Selatan, utamanya di daerah pesisir pantai serta masyarakat yang bermukim di pinggiran danau Tempe di kabupaten Wajo dan Soppeng. Selain menjadi makanan khas, kuliner ini juga dipercaya oleh sebagian warga untuk menambah stamina tubuh. Masyarakat kita lupa bahwa hal ini merupakan sebuah lahan bisnis yang menjanjikan namun belum tersentuh.

Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia. Contohnya, seorang manusia membutuhkan air dalam memenuhi kebutuhan dahaganya. Jika ada segelas air maka kebutuhan dahaganya akan terpenuhi. Namun manusia tidak hanya ingin memenuhi kebutuhannya namun juga ingin memenuhi keinginannya yaitu misalnya segelas air merek Aqua yang bersih dan mudah dibawa. Maka manusia ini memilih Aqua botol yang sesuai dengan kebutuhan dalam dahaga dan sesuai dengan keinginannya yang juga mudah dibawa.

Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price), pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju seperti spesifikasi produk. Menurut saya lawa bale memegang posisi yang sangat strategis namun tidak banyak orang yang melihat potensi tersebut. Melihat bahwa makanan tersebut adalah makanan khas sul-sel bisa menjadi salah satu icon wisata kuliner bagi masyarakat luar yang berkunjung ke Sulawesi selatan khususnya di bone.

Cara pembuatan lawa terhitung sederhana. Lawa Bale ini terdiri dari ikan mentah yang sudah dibersihkan dan dipisahkan dari tulang dan kepalanya. Kemudian dicampur dengan parutan kelapa yang sudah di olah. Dan diberi garam serta tetesan jeruk nipis atau cuka sebagai penetrasi rasa ikannya. Dapat pula ditambahkan sedikit bawang goreng untuk menambah aroma. Ini hanya sebagian dari cara pembuatan.

1 comments:

Unknown said...

Slah Sejarah Bos... lawa Bukan dari Bugis Tapi dari Luwu