Thursday, April 28, 2016

3:40 PM
2
Yang aku pahami tentang kasih sayang itu sederhana, ketika kita menyayangi seseorang pada saat itu pula kita memiliki kewajiban untuk memperhatikannya, menjaganya dengan sekuat tenaga, mengingatkan ketika dia keliru, berusaha membuatnya tetap tersenyum. hak yang didapatkan juga sederhana merasa bahagia dengan apa yang telah dilakukan terhadap orang yang disayangi. Tapi terkadang kasih sayang kita berbalut egois, sadar atau tidak, sering kita berharap kasih sayang yang diberikan kepada orang lain juga kita menginginkan hal yang sama dari dia. Kasih sayang yang kita berikan seakan-akan pamrih. Yang membuat kita menuntut kepada orang lain itu adalah sifat ego yang ada dalam diri kita, dan itu tidak bisa ditolak karena dia juga merupakan bagian dari fitrah seorang manusia.

Sejauh ini, aku merasa menyayangi semua adik-adikku, aku menghormati kakak-kakakku, aku mengasihi semua orang yang aku kenal, aku menghargai apa saja yang ada disekitarku, setidaknya itu yang aku rasakan dan berusaha aku lakukan untuk saat ini. Tapi hal aneh juga terjadi padaku, aku tak tau kenapa aku selalu merasa berharap hal yang sama ketika kasih sayang itu aku curahkan untukmu, meskipun aku sadari bahwa itu adalah perasaan egoku, ya aku memang bisa mengendalikannya, tapi selalu saja dia punya celah untuk menampilkan eksistensinya diantara curahan kasih sayangku. Yah sudahlah itu urusanmu terhadapku, yang aku tau aku saya kamu.

Jangan engkau anggap perasaan sayangku tiba-tiba muncul begitu saja seiring dengan komunikasi kita yang intens, justru karena aku menyayangimulah makanya aku berusaha untuk tetap menjaga komunikasi diantara kita, karena aku tau hanya dengan komunikasilah perhatian bisa tercurahkan. Sebenarnya perasaanku mulai muncul ketika pertama kali aku melihatmu, saat itu kau sedang tertidur lelap di sebuah sofa, kalau tidak salah ingat sofa itu warnya kuning agak lusuh, kata dia saat itu engkau tidur karena sedang sakit dan butuh istirahat, tapi aku tak tau kau lagi sakit apa saat itu. Dan ternyata belakangan baru aku tau kalau saat itu kau hanya berpura-pura tertidur, itu pun saya tau dari pengakuanmu padaku, ingatkan? Bahkan kau menuduhku sempat memegang tanganmu, tapi aku berdalih, jangankan memegangmu menatapmu beberapa saat saja aku tak kuasa. Itulah kisah pertemuan pertama kita, ahh, mungkin salah kalau aku bilang pertemuan karena saat itu kau sedang tidur (maksud saya pura-pura tidur), berarti hanya aku yang melihatmu. Begini saja, itulah awal aku menemukanmu.

Tapi saat itu aku masih ragu dengan perasaanku, apakah perasaanku ini benar-benar perasaan sayang atau hanya egoku saja yang menyamar sebagai rasa sayang agar aku tidak mengekangnya. Sementara aku masih sibuk memikirkannya tiba-tiba saja saat itu engkau meninggalkanku. Engkau menghilang entah kemana. Hampir satu tahun aku tak melihat lagi wajah polos yang ternyata pura-pura tidur itu. Disaat aku sudah mulai tidak terlalu memikirkan persoalan perasaanku itu, tiba-tiba (aku sudah lupa waktu tepatnya kapan maka aku sebut saja saat itu) engkau muncul kembali dihadapanku dengan senyuman yang seakan-akan menjelaskan kepadaku kalau dirimu tidak pernah merasa bersalah sama sekali. Senyuman yang aku lihat itu kembali memaksa saya untuk mendefenisikan ulang makna sayang. Aku merasa menderita sih sebenarnya dengan kondisi ini, tapi aku tidak ingin penderitaan yang aku rasakan ini berakhir. Aneh memang, disatu sisi menderita disisi lain tidak ingin penderitaannya berakhir. Tapi engkau akan mengerti jika engkau sudah mengalaminya.

Jangan juga kau kira aku tidak pernah merasa jengkel kepadamu, sebenarnya aku jengkel  ketika kau tidak membalas bbmku yang sudah kau read, bahkan pernah bbm yang aku kirimkan untukmu hampir 1 minggu tetap bertanda huruf D, aku menduga saat itu kau endchat bbmku sebelum kau read, entah itu memang niat atau khilaf. Apakah menurutmu itu belum cukup untuk membuatku merasa jengkel kepadamu.? Ia benar aku merasa jengkel, tapi rasa jengkel itu begitu gampangnya terhapus hanya dengan emoticon senyum yang kau kirimkan kepadaku. Apalagi kalau chatingan kita berlanjut membahas hal-hal yang tidak jelas ditambah lagi hampir semua pesan bbm yang kau kirimkan ada karakter atau emot tertawa meskipun saya tidak sedang melucu, hal itu bisa membuat aku melupakan kekecewaanku sebelumnya. Tapi akhir-akhir ini aku tidak pernah melihatmu lagi muncul disosmed apalagi di bbm, kata dia sih hpmu lagi rusak, pantas pesanku lewat bbm kalau tidak tanda silang yah ceklis, sekarang bukan lagi tanda huruf D yang terpampang dijendela obrolanku denganmu, tapi tanda silang dan ceklis.

Jika perasaan egoku yang ditanya, harus kuakui aku berharap kepadamu, aku berharap engkau juga menjadikan diriku sebagai objek kasih sayangmu, tapi aku sadar bahwa tidak semua harapan itu bisa terpenuhi, begitulah scenario yang sudah ditetapkan oleh Sang Pemilik Kasih dan Sayang kepada hambaNya. Karena Dia lebih tau apa yang layak untuk hambaNya. Berbeda kalau persoalan sayang, Tuhan tidak pernah membatasi kepada siapa saja yang harus kita sayangi. Aku harus bisa melihat hal ini secara objektif, aku tidak boleh memaksakan kehendakku kepadamu karena dirimu juga punya hak yang sama denganku ketika mengatas namakan kasih dan sayang, engkau berhak menentukan pilihan kepada siapa hendak kau curahkan perasaan sayangmu, tapi alangkah bahagianya diriku jika sederet daftar orang-orang yang ingin kau sayangi namaku juga terselip diantaranya. Tapi sekali lagi itu hanya harapanku atau bisa jadi hanya angan-angan yang tentunya tidak wajib untuk kau kabulkan.

Alasanku menuliskan semua ini bukan karena dirimu, juga bukan karena untuk saya, tapi aku hanya ingin menyimpanya menjadi lembaran kisahku. Karena suatu hari nanti dimasa depanku entah kita ditakdirkan untuk bersama ataukah tidak aku ingin tulisan ini menjadi pengingat, agar aku bisa menyampaikan kepada kerabat dekatku bahwa dimasa laluku aku pernah memiliki kisah bersamamu yang membuat hidupku dimasa lalu memiliki warna. Tapi sebenarnya sih aku juga ingin kau membacanya agar kau bisa memahami perasaanku, karena menatapmu saja untuk beberapa saat aku tak sanggup apalagi aku harus bercerita panjang lebar denganmu, apa lagi yang akan aku ceritakan tentang perasaanku, aku meyakini kalau aku tidak akan sanggup melakukan itu semua. Tidak kah kau merasakan selama ini, hanya sedikit kosa kata yang keluar dari mulutku jika kita bertemu, kalau aku tidak bilang “janganki senyum didepanku” pasti aku akan bilang “kayak sombong sekali maki sama saya” dan selalu saja kau menjawab dengan senyumanmu itu, senyuman yang membuatku harus mendefenisikan ulang makna kasih sayang.
Intinya “Aku sayang Kamu, Itu saja”

Makassar, 20 April 2016

2 comments:

aarronyamazaki said...

tatanium-arts.com - titanium machining
Tato - Titanium Machining Company. Tatanium is a subsidiary of the T.B.I. and titanium dab nail T.B.I. titanium nose hoop Inc. In North titanium nose stud America, titanium stronger than steel this company samsung galaxy watch 3 titanium is based in New York, England,

siwashay said...

j234n7soryy122 realistic dildo,anal toys,dildos,realistic dildos,custom sex doll,black dildos,vibrators,dog dildo,realistic dildo n109o4bxtjo691