Yang aku pahami tentang kasih sayang
itu sederhana, ketika kita menyayangi seseorang pada saat itu pula kita
memiliki kewajiban untuk memperhatikannya, menjaganya dengan sekuat tenaga,
mengingatkan ketika dia keliru, berusaha membuatnya tetap tersenyum. hak yang
didapatkan juga sederhana merasa bahagia dengan apa yang telah dilakukan
terhadap orang yang disayangi. Tapi terkadang kasih sayang kita berbalut egois,
sadar atau tidak, sering kita berharap kasih sayang yang diberikan kepada orang
lain juga kita menginginkan hal yang sama dari dia. Kasih sayang yang kita
berikan seakan-akan pamrih. Yang membuat kita menuntut kepada orang lain itu
adalah sifat ego yang ada dalam diri kita, dan itu tidak bisa ditolak karena
dia juga merupakan bagian dari fitrah seorang manusia.
Sejauh ini, aku
merasa menyayangi semua adik-adikku, aku menghormati kakak-kakakku, aku
mengasihi semua orang yang aku kenal, aku menghargai apa saja yang ada
disekitarku, setidaknya itu yang aku rasakan dan berusaha aku lakukan untuk
saat ini. Tapi hal aneh juga terjadi padaku, aku tak tau kenapa aku selalu
merasa berharap hal yang sama ketika kasih sayang itu aku curahkan untukmu,
meskipun aku sadari bahwa itu adalah perasaan egoku, ya aku memang bisa
mengendalikannya, tapi selalu saja dia punya celah untuk menampilkan
eksistensinya diantara curahan kasih sayangku. Yah sudahlah itu urusanmu
terhadapku, yang aku tau aku saya kamu.
Jangan engkau anggap perasaan sayangku tiba-tiba muncul
begitu saja seiring dengan komunikasi kita yang intens, justru karena aku
menyayangimulah makanya aku berusaha untuk tetap menjaga komunikasi diantara
kita, karena aku tau hanya dengan komunikasilah perhatian bisa tercurahkan.
Sebenarnya perasaanku mulai muncul ketika pertama kali aku melihatmu, saat itu
kau sedang tertidur lelap di sebuah sofa, kalau tidak salah ingat sofa itu
warnya kuning agak lusuh, kata dia saat itu engkau tidur karena sedang sakit
dan butuh istirahat, tapi aku tak tau kau lagi sakit apa saat itu. Dan ternyata
belakangan baru aku tau kalau saat itu kau hanya berpura-pura tertidur, itu pun
saya tau dari pengakuanmu padaku, ingatkan? Bahkan kau menuduhku sempat
memegang tanganmu, tapi aku berdalih, jangankan memegangmu menatapmu beberapa
saat saja aku tak kuasa. Itulah kisah pertemuan pertama kita, ahh, mungkin
salah kalau aku bilang pertemuan karena saat itu kau sedang tidur (maksud saya
pura-pura tidur), berarti hanya aku yang melihatmu. Begini saja, itulah awal
aku menemukanmu.
Tapi saat itu aku masih ragu dengan perasaanku, apakah
perasaanku ini benar-benar perasaan sayang atau hanya egoku saja yang menyamar
sebagai rasa sayang agar aku tidak mengekangnya. Sementara aku masih sibuk
memikirkannya tiba-tiba saja saat itu engkau meninggalkanku. Engkau menghilang
entah kemana. Hampir satu tahun aku tak melihat lagi wajah polos yang ternyata
pura-pura tidur itu. Disaat aku sudah mulai tidak terlalu memikirkan persoalan
perasaanku itu, tiba-tiba (aku sudah lupa waktu tepatnya kapan maka aku sebut
saja saat itu) engkau muncul kembali dihadapanku dengan senyuman yang
seakan-akan menjelaskan kepadaku kalau dirimu tidak pernah merasa bersalah sama
sekali. Senyuman yang aku lihat itu kembali memaksa saya untuk mendefenisikan
ulang makna sayang. Aku
merasa menderita sih sebenarnya dengan kondisi ini, tapi aku tidak ingin
penderitaan yang aku rasakan ini berakhir. Aneh memang, disatu sisi menderita
disisi lain tidak ingin penderitaannya berakhir. Tapi engkau akan mengerti jika
engkau sudah mengalaminya.
Jangan juga kau kira aku tidak pernah merasa jengkel
kepadamu, sebenarnya aku jengkel ketika
kau tidak membalas bbmku yang sudah kau read, bahkan pernah bbm yang aku kirimkan
untukmu hampir 1 minggu tetap bertanda huruf D, aku menduga saat itu kau
endchat bbmku sebelum kau read, entah itu memang niat atau khilaf. Apakah
menurutmu itu belum cukup untuk membuatku merasa jengkel kepadamu.? Ia benar
aku merasa jengkel, tapi rasa jengkel itu begitu gampangnya terhapus hanya
dengan emoticon senyum yang kau kirimkan kepadaku. Apalagi kalau chatingan kita
berlanjut membahas hal-hal yang tidak jelas ditambah lagi hampir semua pesan
bbm yang kau kirimkan ada karakter atau emot tertawa meskipun saya tidak sedang
melucu, hal itu bisa membuat aku melupakan kekecewaanku sebelumnya. Tapi akhir-akhir
ini aku tidak pernah melihatmu lagi muncul disosmed apalagi di bbm, kata dia
sih hpmu lagi rusak, pantas pesanku lewat bbm kalau tidak tanda silang yah
ceklis, sekarang bukan lagi tanda huruf D yang terpampang dijendela obrolanku
denganmu, tapi tanda silang dan ceklis.
Jika perasaan egoku yang ditanya, harus kuakui aku berharap
kepadamu, aku berharap engkau juga menjadikan diriku sebagai objek kasih
sayangmu, tapi aku sadar bahwa tidak semua harapan itu bisa terpenuhi,
begitulah scenario yang sudah ditetapkan oleh Sang Pemilik Kasih dan Sayang
kepada hambaNya. Karena Dia lebih tau apa yang layak untuk hambaNya. Berbeda
kalau persoalan sayang, Tuhan tidak pernah membatasi kepada siapa saja yang
harus kita sayangi. Aku harus bisa melihat hal ini secara objektif, aku tidak
boleh memaksakan kehendakku kepadamu karena dirimu juga punya hak yang sama
denganku ketika mengatas namakan kasih dan sayang, engkau berhak menentukan
pilihan kepada siapa hendak kau curahkan perasaan sayangmu, tapi alangkah
bahagianya diriku jika sederet daftar orang-orang yang ingin kau sayangi namaku
juga terselip diantaranya. Tapi sekali lagi itu hanya harapanku atau bisa jadi
hanya angan-angan yang tentunya tidak wajib untuk kau kabulkan.
Alasanku menuliskan semua ini bukan karena dirimu, juga
bukan karena untuk saya, tapi aku hanya ingin menyimpanya menjadi lembaran
kisahku. Karena suatu hari nanti dimasa depanku entah kita ditakdirkan untuk
bersama ataukah tidak aku ingin tulisan ini menjadi pengingat, agar aku bisa
menyampaikan kepada kerabat dekatku bahwa dimasa laluku aku pernah memiliki
kisah bersamamu yang membuat hidupku dimasa lalu memiliki warna. Tapi
sebenarnya sih aku juga ingin kau membacanya agar kau bisa memahami perasaanku,
karena menatapmu saja untuk beberapa saat aku tak sanggup apalagi aku harus
bercerita panjang lebar denganmu, apa lagi yang akan aku ceritakan tentang
perasaanku, aku meyakini kalau aku tidak akan sanggup melakukan itu semua.
Tidak kah kau merasakan selama ini, hanya sedikit kosa kata yang keluar dari
mulutku jika kita bertemu, kalau aku tidak bilang “janganki senyum didepanku”
pasti aku akan bilang “kayak sombong sekali maki sama saya” dan selalu saja kau
menjawab dengan senyumanmu itu, senyuman yang membuatku harus mendefenisikan
ulang makna kasih sayang.
Intinya “Aku sayang Kamu, Itu saja”
Makassar, 20 April 2016
2 comments:
tatanium-arts.com - titanium machining
Tato - Titanium Machining Company. Tatanium is a subsidiary of the T.B.I. and titanium dab nail T.B.I. titanium nose hoop Inc. In North titanium nose stud America, titanium stronger than steel this company samsung galaxy watch 3 titanium is based in New York, England,
j234n7soryy122 realistic dildo,anal toys,dildos,realistic dildos,custom sex doll,black dildos,vibrators,dog dildo,realistic dildo n109o4bxtjo691
Post a Comment