Disela-sela
kesibukanku beberapa hari ini tanpa saya sadari, saya sempat berpikir bahwa
dunia ini memang sangat aneh, kehidupan ini merupakan naskah semesta yang sulit
untuk ditafsirkan. Coba bayangkan setelah lahirnya sang jenius Albert
Einstein,dan sampai saat ini semakin menjamurnya orang-orang cerdas penerus
Einstein, tapi sangat disayangkan karena kehadiran mereka bukan membuat bumi
ini terciptakan kedamaian, melainkan sebaliknya.
Ataukah memang seperti inilah scenario yang telah dituliskan Tuhan terhadap ciptaannya. Ataukah kita akan mengatakan bahwa hanya islamlah yang bisa menegakkan keadilan. Tapi kita saksikan dimedia-media bahwa mereka juga tercerai-berai, terpecah belah, apa yang mampu dilakukan oleh orang-orang yang mengurusi dirinya sendiri saja tidak mampu. Bagaimana mungkin kaum yang terpecah belah bisa menegakkan keadilan.
Ataukah memang seperti inilah scenario yang telah dituliskan Tuhan terhadap ciptaannya. Ataukah kita akan mengatakan bahwa hanya islamlah yang bisa menegakkan keadilan. Tapi kita saksikan dimedia-media bahwa mereka juga tercerai-berai, terpecah belah, apa yang mampu dilakukan oleh orang-orang yang mengurusi dirinya sendiri saja tidak mampu. Bagaimana mungkin kaum yang terpecah belah bisa menegakkan keadilan.
Saat ini konflik
telah mewarnai bumi ini, kumandang Adzan yang setiap saat dilantungkan tidak
lagi memberikan efek apa-apa terhadap penegakan keadilan dimuka bumi ini. Kita
bisa lihat beberapa hari yang lalu pesawat komersil penerbangan MH 17 milik
Malaysia Airlines Ditembak jatuh diatas daerah konflik antara Pemerintah
Ukraina dengan pasukan separatis pro Rusia, dan sampai saat ini masih merupakan
misteri siapa dalang dibalik semua ini. Perang saudara antara Korea utara
dengan Korea Selatan yang sampai saat ini belum usai, perang dingin antara
Rusia dengan Amerika yang semakin memanas. Ditambah lagi konflik sekte yang
terjadi ditimur tengah. Mulai dari usaha penggulingan rezim Hosni Mubarak yang merupakan presiden terpilih dari
kelompok Ikhwanul Muslimin oleh gerakan-gerakan separatis di Mesir. Konflik
Lebanon, Suriah, serta Pemberontakan gerakan separatis di Irak. Dan konflik
yang paling sadis saat ini adalah penindasan yang dilakukan oleh rezim zionis
Isrel terhadap rakyat Palestina. Dari rentetan kejadian diatas saya kemudian
berkesimpulan bahwa Perang Dunia III sudah berada didepan mata.
Berbeda yang
terjadi di negeri tercinta ini, sudah banyak wilayah yang tidak betah lagi
berada dipangkuan ibu pertiwi setelah perginya Timor Leste. Lahirnya gerakan
aceh merdeka, Gerakan Papua Merdeka, tidak lama lagi muncul juga gerakan
Celebes Merdeka, gerakan Borneo merdeka. Konflik lain terjadi adalah konflik
sectarian dibeberapa wilayah misalnya konflik Poso, konflik Maluku, konflik
antara suku Madura dan Dayak. Selain itu banyak juga kelompok-kelompok islam
yang saling perang isu satu sama lain. Saling mengkafirkan, saling menyesatkan.
Dan hal ini sangat membuat saya merasa risih. Menanggapi hal semacam itu saya
berfikiran sederhana saja, Jika anda menganggap saya sesat apakah anda sudah
pasti benar.? Tuhankah anda, Rasulkah Anda yang mampu mengklaim kesesatan
seseorang. Berbicara mengenai sesat, kita harus paham dulu apa sebenarnya itu
sesat? Samakah anggapan kita tentang sesat dengan orang-orang yang gampang
menuduh orang sesat. Jika anggapan mereka sesat itu ketika pahaman mereka
berbeda dengan pahaman saya, berarti itu sudah benar kalau saya memang sesat
tapi menurutnya, namun saya juga bisa mengatakan bahwa dia juga sesat
menurutku. Sama halnya ketika ulama mengatakan satu-satunya jalan keselamatan
hanyalah islam, Dan Pendeta akan mengatakan umat manusia yang akan ditebus
dosanya dan dimasukkan kedalam kerajaan surga hanyalah umat Tuhan Yesus.
Sebenarnya semua benar menurutnya. Saya ataupun siapa saja yang ilmunya belum
setara dengan Rasul tidak pantas dan layak mengklaim kesesatan seseorang. Kita hanya bisa terus belajar dan mencari
jalan yang menurut kita paling benar, dan akan dibuktikan di hari akhir jalan
siapa yang paling benar.
Bone, 22 Juli
2014
0 comments:
Post a Comment