Monday, July 21, 2014

11:15 PM

Disela-sela kesibukanku beberapa hari ini tanpa saya sadari, saya sempat berpikir bahwa dunia ini memang sangat aneh, kehidupan ini merupakan naskah semesta yang sulit untuk ditafsirkan. Coba bayangkan setelah lahirnya sang jenius Albert Einstein,dan sampai saat ini semakin menjamurnya orang-orang cerdas penerus Einstein, tapi sangat disayangkan karena kehadiran mereka bukan membuat bumi ini terciptakan kedamaian, melainkan sebaliknya.
Ataukah memang seperti inilah scenario yang telah dituliskan Tuhan terhadap ciptaannya. Ataukah kita akan mengatakan bahwa hanya islamlah yang bisa menegakkan keadilan. Tapi kita saksikan dimedia-media bahwa mereka juga tercerai-berai, terpecah belah, apa yang mampu dilakukan oleh orang-orang yang mengurusi dirinya sendiri saja tidak mampu. Bagaimana mungkin kaum yang terpecah belah bisa menegakkan keadilan.
Saat ini konflik telah mewarnai bumi ini, kumandang Adzan yang setiap saat dilantungkan tidak lagi memberikan efek apa-apa terhadap penegakan keadilan dimuka bumi ini. Kita bisa lihat beberapa hari yang lalu pesawat komersil penerbangan MH 17 milik Malaysia Airlines Ditembak jatuh diatas daerah konflik antara Pemerintah Ukraina dengan pasukan separatis pro Rusia, dan sampai saat ini masih merupakan misteri siapa dalang dibalik semua ini. Perang saudara antara Korea utara dengan Korea Selatan yang sampai saat ini belum usai, perang dingin antara Rusia dengan Amerika yang semakin memanas. Ditambah lagi konflik sekte yang terjadi ditimur tengah. Mulai dari usaha penggulingan rezim Hosni Mubarak  yang merupakan presiden terpilih dari kelompok Ikhwanul Muslimin oleh gerakan-gerakan separatis di Mesir. Konflik Lebanon, Suriah, serta Pemberontakan gerakan separatis di Irak. Dan konflik yang paling sadis saat ini adalah penindasan yang dilakukan oleh rezim zionis Isrel terhadap rakyat Palestina. Dari rentetan kejadian diatas saya kemudian berkesimpulan bahwa Perang Dunia III sudah berada didepan mata.
Berbeda yang terjadi di negeri tercinta ini, sudah banyak wilayah yang tidak betah lagi berada dipangkuan ibu pertiwi setelah perginya Timor Leste. Lahirnya gerakan aceh merdeka, Gerakan Papua Merdeka, tidak lama lagi muncul juga gerakan Celebes Merdeka, gerakan Borneo merdeka. Konflik lain terjadi adalah konflik sectarian dibeberapa wilayah misalnya konflik Poso, konflik Maluku, konflik antara suku Madura dan Dayak. Selain itu banyak juga kelompok-kelompok islam yang saling perang isu satu sama lain. Saling mengkafirkan, saling menyesatkan. Dan hal ini sangat membuat saya merasa risih. Menanggapi hal semacam itu saya berfikiran sederhana saja, Jika anda menganggap saya sesat apakah anda sudah pasti benar.? Tuhankah anda, Rasulkah Anda yang mampu mengklaim kesesatan seseorang. Berbicara mengenai sesat, kita harus paham dulu apa sebenarnya itu sesat? Samakah anggapan kita tentang sesat dengan orang-orang yang gampang menuduh orang sesat. Jika anggapan mereka sesat itu ketika pahaman mereka berbeda dengan pahaman saya, berarti itu sudah benar kalau saya memang sesat tapi menurutnya, namun saya juga bisa mengatakan bahwa dia juga sesat menurutku. Sama halnya ketika ulama mengatakan satu-satunya jalan keselamatan hanyalah islam, Dan Pendeta akan mengatakan umat manusia yang akan ditebus dosanya dan dimasukkan kedalam kerajaan surga hanyalah umat Tuhan Yesus. Sebenarnya semua benar menurutnya. Saya ataupun siapa saja yang ilmunya belum setara dengan Rasul tidak pantas dan layak mengklaim kesesatan seseorang.  Kita hanya bisa terus belajar dan mencari jalan yang menurut kita paling benar, dan akan dibuktikan di hari akhir jalan siapa yang paling benar.
Bone, 22 Juli 2014

0 comments: