Friday, December 25, 2015

3:08 AM
Saat hujan datang aku butuh kemarau, saat kemarau tiba aku rindu hujan
Kenapa bukan disaat kemarau aku butuh kemarau, kenapa bukan disaat hujan aku rindu hujan?

Mungkin karena yang aku tau hanya kebutuhan, mungkin yang saya rasakan hanya kerinduan.
Tapi tak pernah belajar tentang kesyukuran.
Atau mungkin juga aku memang makhluk yang diciptakan dengan penuh kebutuhan dan kerinduan.
Haruskah kuhilangkan kebutuhkanku terhadap kemarau?
haruskah kusimpan rapat kerinduanku kepada hujan?
Sebelum kemarau tiba aku membutuhkannya,
saat kemarau sebentar lagi berakhir aku menyia-nyiakannya,
dan saat kerinduanku kepada hujan terhapuskan dia pun akan aku sia-siakan.
Makhluk macam apa aku ini?
Pernahkan kalian memikirkan apa yang aku pikirkan?
Aaah sudahlah, daripada aku pusing memikirkan kebutuhanku kepada si kemarau dan kerinduank kepada 

si hujan, mending aku main duel otak.

Makassar, 8 Okteober 2015

0 comments: