Wednesday, July 20, 2016

12:23 AM
Hari ini adalah hari yang begitu melelahkan bagi saya. Perjalanan demi perjalanan telah aku lalui tapi perjalanan hari ini sungguh membuat tubuh ini letih dibanding perjalanan-perjalanan sebelumnya. Aku tau kemana aku harus berlabuh tapi aku masih bertanya apakah jalan ini adalah jalan yang akan menuntunku kemana saya harus berlabuh. Beberapa hari sebelumnya aku meneguhkan niatku untuk mengajakmu berlabuh bersamaku, karena aku tahu bahkan meyakini pelabuhan yang akan aku datangi adalah pelabuhan yang setiap orang menginginkannya. Aku ingin bercerita banyak tentang perjalananku, tentang tujuanku. Aku ingin berdiskusi tentang perjalanan kita kelak, berdiskusi soal keputusan kita saat berada dipersimpangan. Karena saya merasa bahwa perjalanan ini aku membutuhkan pendamping yang bisa mengingatkanku dikala aku keliru. Dan aku ingin itu hanya bersamamu, bukan kepada orang lain. Jangan kau tanyakan kenapa karena aku takkan mampu memberikan jawaban.

Beberapa hal tentangku sudah aku ceritakan kepadamu, beberapa hal tentangmu sudah kamu ceritakan kepadaku, dan aku mulai memahami beberapa hal tentangmu, tapi aku tidak tahu apakah engkau juga memahami beberapa hal tentangku. Aku mulai memahami bahwa dirimu adalah sosok yang agak tertutup dibandingkan kebanyakan orang. Engkau juga merupakan seseorang yang sangat tegar menghadapi dan menyelesaikan masalahmu sendiri tanpa membutuhkan bantuan bahkan kepada teman terdekatmu. Dari pengamatanku selama ini, aku memahami bahwa dirimu juga sosok yang tegas dengan pendirianmu dan dalam menentukan sikap. Kesimpulan itu aku dapatkan setelah aku mencoba mengajakmu untuk sesuatu hal dengan semua argumentasi ilmiah dan rasionalku, sampai aku hampir merasa bosan dan kehabisan argumentasi, dan kau tetap saja pada pendirianmu. Kamu juga punya bakat merangkai gagasan-gagasan dan pemikiranmu kedalam bentuk narasi dan sedikit saja kau mengasah bakat itu aku yakin engkau akan menyalib para penyusun-penyusun narasi yang banyak bergentayangan didunia maya, apalagi saya.

Itu beberapa alasan yang membuatku berusaha untuk meyakinkanmu agar bersedia menemaniku menuju pelabuhan itu. Sebenarnya alasan-alasan itu bisa saja saya temukan pada diri orang lain, tapi ada satu alasan yang tidak bisa dijelaskan dengan pendekatan apapun, dengan instrument apapun, dengan kualitas nalar dan pengetahuan apapun. Yang jelas satu alasan ini saja sudah cukup membuatku meneguhkan keyakinan dan niat untuk mengajakmu menemaniku berjalan bersama menuju sebuah tujuan yang hakiki. Meskipun alasan-alasan sebelumnya tidak ada pada dirimu. Satu alasan ini juga mampu membuatku bertahan menjadi seorang lelaki yang terlihat kuat dan tegar, meskipun sebenarnya jauh didalam hati ini ada jarum menusuk pada inti hati yang membuatku terkadang meneteskan air mata dalam sepi dan kesendirianku. Tapi aku mampu terlihat tegar dan bahagia dihadapan teman-temanku apalagi dihadapanmu. Itu adalah kemunafikan terbesarku yang selama ini aku sembunyikan pada semua orang tidak terkecuali kepadamu.


Hari ini sekali lagi engkau memperlihatkan ketegasanmu padaku. Engkau memutuskan untuk menuju pelabuhan yang engkau yakini. Ketegasanmu yang selanjutnya ketika engkau memilih siapa yang akan menemanimu mencapai tujuan itu. Aku tidak memiliki wewenang untuk melarangmu.

0 comments: